Kamis, 20 Oktober 2016
Jumat, 19 Agustus 2016
REGENERASI PADA CICAK
LAPORAN
PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN
REGENERASI
PADA CICAK
DISUSUN
OLEH :
ENDAH PUSPA
SARI
FIFIN DWWI
NOPRIANTI
HAJRI YANI
KELOMPOK : 1 (Satu)
KELAS 5.C - BIOLOGI
DOSEN PEMBIMBING :
Meutia Sandra,S.Si.,M.Sc
Hari,Tanggal : Selasa, 25
November 2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2014
PRAKTIKUM
II
REGENERASI
PADA CICAK
I.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Mengetahui terjadinya proses regenerasi
pada ekor cicak.
II.
WAKTU
DAN TEMPAT PRAKTIKUM
Praktikum
ini dilakukan di Laboratorium Dasar, Universitas Islam Riau pada hari Selasa
tanggal 25 November 2014
III.
LANDASAN
TEORI
Regenerasi adalah kemampuan suatu organisme untuk
memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh yang hilang, rusak atau mati.
Bahkan menjadikan bagian tubuh menjadi individu baru yang utuh.
Kemampuan
regenerasi yang sangat jelas dapat dijumpai pada spons, coelenterata, cacing
bahkan banyak diantaranya yang mampu membentuk organisme baru yang berasal dari
fragmen-fragmen tubuhnya saja. Vertebrata, kemampuan meregenerasi
struktur-struktur utama tubuh terbatas pada Urodella yang dapat mengganti
anggota badan atau ekor yang hilang. Beberapa Icertulla yang dapat meregenerasi
bagian ekor yang hilang seperti kecebong (Adnan, 2007)
Setiap
spesies mempunyai susunan perilaku yang spesial dan adaptasi fisiologi untuk
memperkecil atau mengganti kerusakan pada banyak akibat negatif. Menurut Adnan
(2007), bahwa regenerasi merupakan suatu peristiwa yang terjadi atas beberapa
tahap, yaitu :
1. Penyembuhan
luka;
2. Penyembuhan
jaringan;
3. Pembentukan
blastoma;
4. Morfologi
dan redeferensiasi.
Menurut Yatim (1993),
bahwa proses regenerasi sebagai berikut :
1. Darah
mengalir menutupi permukaan luka lalu membentuk scap yang sifatnya melindungi;
2. Epitel
kulit menyebar di permukaan luka di bawah scap sel epitel bergerak secara
nuboid. Butuh waktu dua hari agar kulit lengkap menutupi luka;
3. Redeferensiasi
sel-sel jaringan di sekitar luka, sehingga menjadi bersifat muda kembali dan
pluripotent, untuk membentuk berbagai jenis jaringan baru;
4. Pembentukan
blastoma, yakni kuncup regenerasi pada permukaan bekas luka, scab yang ada
mungkin sudah lepas waktu itu;
5. Rediferensiasi
sel-sel deferensiasi, serentak dengan poliferasi sel-sel blastoma itu.
Ekor
cicak memiliki bentuk yang panjang dan lunak yang memungkinkan untuk bisa
memendek dan menumpul. Ekor akan mengalami regenerasi bila ekor tersebut putus
dalam usaha perlindungan diri dari predator. Regenerasi tersebut diikuti oleh
suatu proses, yaitu autotomi. Autotomi adalah proses adaptasi yang khusus
membantu hewan melepaskan diri dari serangan musuh. Autotomi merupakan
perwujudan dari mutilasi diri. Cicak jika akan dimangsa oleh predatornya maka
akan segera memutuskan ekornya untuk menyelamatkan diri. Ekor yang putus
tersebut dapat tumbuh lagi tetapi tidak sama seperti semula (Strorer, 1981)
Pangkal
ekor cicak terdapat Nerve Growth Factor (NGF) atau faktor pertumbuhan sel-sel
syaraf yang berfungsi sebagai titik tumbuh ekor cicak. Ekor yang dipotong pada
bagian yang dekat NGF, maka pertumbuhannya akan lebih cepat dibandingkan yang
menjauhi NGF. Tidak setiap pemotongan yang dilakukan pada daerah NGF akan
menghasilkan pertumbuhan kembali. Faktor lingkungan yang terlalu dingin dapat
menjadi salah satu penyebab tidak tumbuhnya ekor (Anonim, 2009)
Menurut Sudarwati
(1990), regenerasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Temperatur,
dimana peningkatan temperatur sampai titik tertentu maka akan meningkatkan
regenerasi. Regenerasi menjadi lebih cepat pada suhu 29,70C.
b. Makanan,
tingkat regenerasi akan cepat jika memperhatikan aspek makanan. Makanan yang
cukup dapat membantu mempercepat proses regenerasi.
c. Sistem
syaraf, sel-sel yang membentuk regenerasi baru berasal dari sel sekitar luka.
Hal ini dapat dibuktikan dengan radisal seluruh bagian tubuh terkecuali bagian
yang terpotong, maka terjadilah regenerasi dan faktor yang menentukan macam
organ yang diregenerasi.
d. Umur
organisme mempengaruhi kemampuan regenerasi. Dengan meningkatnya umur tanpa
kemampuan regenerasi, tampak kemampuan regenerasi lenyap secara progesif.
Faktor-faktor penghambat regenerasi sel,
yaitu :
1. Pemasukan
nutrisi essensial (AAE) rendah, karena pemanasan suhu yang tinggi sekitar 900
2. Pemasukan
toksin tinggi yang merusak sel, sumber-sumber toksin seperti zat aditif, polusi
udara, air, pestisida, kaporit, obat-obatan.
IV.
ALAT
DAN BAHAN
ALAT BAHAN
1. 2
buah toples 1.
2 ekor Cicak
2. Penggaris
3. Kain
kasa
4. Kertas
label
FOTO
ALAT DAN BAHAN
ALAT
2
buah toples Kain kasa Kertas label Penggaris
BAHAN
Cicak
V.
CARA
KERJA
Praktikum
Cicak
1. Siapkan
semua alat dan bahan yang diperlukan;
2. Ukurlah
terlebih dahulu panjang tubuh kedua cicak;
3. Kemudian
ganggulah kedua cicak tersebut hingga cicak memutuskan ekornya;
4. Setelah
ekor cicak terputus, ukurlah panjang ekor cicak yang terputus kemudian letakkan
kedua cicak pada masing-masing toples;
5. Tutuplah
toples dengan kain kasa agar oksigen tetap masuk ke dalam toples, kemudian
amati cicak selama 7 hari;
6. Catatlah
penambahan bagian ekor yang terputus setiap harinya.
VI.
HASIL PRAKTIKUM
CICAK
Sampel
|
Ukuran
|
Keterangan
|
|
Sebelum
|
Sesudah pengamatan 7
hari
|
||
Cicak 1
|
Panjang ekor 1.2cm
|
--------------------
|
Tidak terjadi
regenerasi ekor, kulit tubuh cicak berkerut
|
Cicak 2
|
Panjang ekor 1cm
|
--------------------
|
Tidak terjadi
regenerasi ekor, kulit tubuh cicak berkerut
|
Grafik penambahan
panjang ekor cicak
VII. FOTO HASIL PRAKTIKUM
Kedua cicak yang telah memutuskan ekornya
Pengamatan cicak pada hari pertama
Pengamatan cicak
pada hari kedua
Pengamatan cicak pada hari ketiga
Pengamatan cicak
pada hari terakhir
VIII. PEMBAHASAN
Setiap hewan mempunyai
kemampuan hidup yang bervariasi antara makhluk yang satu dengan yang lainnya.
Salah satu contoh adalah regenerasi dari organ. Regenerasi organ dapat
diartikan sebagai kemampuan tubuh suatu organisme untuk menggantikan bagian
tubuh yang rusak baik disengaja maupun yang tidak disengaja (karena kecelakaan)
dengan bagian tubuh yang baru dengan bentuk yang sama persis dengan sebelumnya
atau tidak sama sekali.
Untuk regenerasi pada
kedua cicak, dari hasil pengamatan selama seminggu ternyata ekor cicak tidak
mengalami regenerasi. Hal itu dikarenakan kedua cicak tidak berada pada
lingkungan bebas serta selama pengamatan yang dilakukan, pengamat tidak
memberikan asupan makanan pada kedua cicak sehingga kondisi tubuh cicak menjadi
terlihat berbeda dari sebelumnya. Kulit tubuh kedua cicak berkerut-kerut,
terlihat kurus dan tidak terlalu aktif bergerak.
Selain itu, proses
pengamatan hanya dilakukan dalam waktu seminggu saja, sedangkan proses
regenerasi yang diperlukan oleh seekor cicak membutuhkan waktu yang cukup lama
(jika pasokan nutrisi yang didapat sedikit).
Berdasarkan grafik
diatas terlihat bahwa ekor cicak sama sekali tidak mengalami regenerasi
(penambahan panjang ekor).
IX.
KESIMPULAN
Adapun yang dapat disimpulkan dari
praktikum ini yaitu :
·
Regenerasi adalah kemampuan suatu organisme untuk memperbaiki sel,
jaringan atau bagian tubuh yang hilang, rusak atau mati. Bahkan menjadikan
bagian tubuh menjadi individu baru yang utuh;
·
Kedua cicak tidak
mengalami regenerasi ekor dikarenakan faktor lingkungan dan nutrisi makanan
yang tidak ada sama sekali.
·
Selain itu, waktu
pengamatan hanya berlangsung seminggu. Sedangkan cicak membutuhkan waktu yang
lama untuk melakukan regenerasi ekor (jika pasokan nutrisi hanya sedikit).
X. DAFTAR
PUSTAKA
Megaspace007’s.
2010. Regenerasi pada H. Frenatus (Cicak). http://megaspace007.wordpress.com/regenerasi-pada-h-frenatus-cicak/
(Diakses pada Sabtu, 13 Desember 2014 jam 17:00 WIB)
Desa
jangkat. 2011. Regenerasi pada ekor cicak. http://candrasudarlis.blogspot.com/2011/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
(Diakses pada Sabtu, 13 Desember 2014 jam 17:50 WIB)
Biology’s
Update. 2014. Regenerasi Kecebong. http://abadiadelima.blogspot.com/2014/04/regenerasi-kecebong.html?m=1
(Diakses pada Sabtu, 13 Desember 2014 jam 18.00 WIB)
Manshurin.
2012. Regenerasi pada cacing tanah. http://generusjokam.blogspot.com/2012/02/regenerasi-pada-cacing-tanah.html?m=1
(Diakses pada Sabtu, 13 Desember 2014 jam 18:03 WIB)
REGENERASI PADA KECEBONG
LAPORAN
PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN
REGENERASI PADA KECEBONG
DISUSUN OLEH :
ENDAH PUSPA SARI
FIVIN DWI NOPRIANTI
HAJRI YANI
KELOMPOK : 2 (dua)
KELAS 5.C – BIOLOGI
DOSEN PEMBIMBING : Meutia Sandra,S.Si.,M.Sc
Hari,Tanggal : Selasa, 25 November 2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2014
REGENERASI PADA KECEBONG
DISUSUN OLEH :
ENDAH PUSPA SARI
FIVIN DWI NOPRIANTI
HAJRI YANI
KELOMPOK : 2 (dua)
KELAS 5.C – BIOLOGI
DOSEN PEMBIMBING : Meutia Sandra,S.Si.,M.Sc
Hari,Tanggal : Selasa, 25 November 2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2014
PRAKTIKUM
II
REGENERASI
PADA CICAK
I.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Mengetahui terjadinya proses regenerasi
pada ekor kecebong.
II.
WAKTU
DAN TEMPAT PRAKTIKUM
Praktikum
ini dilakukan di Laboratorium Dasar, Universitas Islam Riau pada hari Selasa
tanggal 25 November 2014
III.
LANDASAN
TEORI
Regenerasi adalah kemampuan suatu organisme untuk
memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh yang hilang, rusak atau mati.
Bahkan menjadikan bagian tubuh menjadi individu baru yang utuh.
Kemampuan
regenerasi yang sangat jelas dapat dijumpai pada spons, coelenterata, cacing
bahkan banyak diantaranya yang mampu membentuk organisme baru yang berasal dari
fragmen-fragmen tubuhnya saja. Vertebrata, kemampuan meregenerasi
struktur-struktur utama tubuh terbatas pada Urodella yang dapat mengganti
anggota badan atau ekor yang hilang. Beberapa Icertulla yang dapat meregenerasi
bagian ekor yang hilang seperti kecebong (Adnan, 2007)
Daya
regenerasi berbeda-beda. Daya regenerasi paling besar pada echinodermata dan
platyhelminthes yang dimana tiap potongan tubuh dapat tumbuh menjadi individu
baru yang sempurna. Pada annelida, kemampuan itu menurun. Daya itu tinggal
sedikit dan terbatas pada bagian ujung anggota pada amfibi dan reptil. Pada
mamalia daya itu paling kecil, terbatas pada penyembuhan luka.
Setiap
spesies mempunyai susunan perilaku yang spesial dan adaptasi fisiologi untuk
memperkecil atau mengganti kerusakan pada banyak akibat negatif.
Menurut
Sudarwati (1990), regenerasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Temperatur,
dimana peningkatan temperatur sampai titik tertentu maka akan meningkatkan
regenerasi. Regenerasi menjadi lebih cepat pada suhu 29,70C.
b. Makanan,
tingkat regenerasi akan cepat jika memperhatikan aspek makanan. Makanan yang
cukup dapat membantu mempercepat proses regenerasi.
c. Sistem
syaraf, sel-sel yang membentuk regenerasi baru berasal dari sel sekitar luka.
Hal ini dapat dibuktikan dengan radisal seluruh bagian tubuh terkecuali bagian
yang terpotong, maka terjadilah regenerasi dan faktor yang menentukan macam
organ yang diregenerasi.
d. Umur
organisme mempengaruhi kemampuan regenerasi. Dengan meningkatnya umur tanpa
kemampuan regenerasi, tampak kemampuan regenerasi lenyap secara progesif.
Pada kecebong yang
telah memiliki kaki dengan kecebong yang belum memiliki kaki akan berbeda
kemampuannya dalam memperbaiki jaringan atau organ yang rusak atau luka. Daya
regenerasi pada kecebong yang telah memiliki kaki akan lambat, sedangkan
kecebong yang belum memiliki kaki akan cepat. Hal ini dikarenakan faktor umur
organisme, semakin bertambahnya umur maka daya regenerasi akan berkurang dan
bahkan dapat menghilang.
IV.
ALAT
DAN BAHAN
ALAT BAHAN
1. 12
Botol aqua 1.
12 ekor kecebong
2. Cutter 2.
Air kolam
3. Penggaris
4. Kertas
label
FOTO
ALAT DAN BAHAN
ALAT
Cutter Botol aqua
Kertas label Penggaris
BAHAN
Kecebong Air kolam
V.
CARA
KERJA
Praktikum
Kecebong tanpa kaki
1. Siapkan
semua alat dan bahan yang diperlukan;
2. Masukkan
air kolam sebanyak 200ml ke dalam 12 botol aqua;
3. Ukurlah
panjang ekor dari 12 kecebong tanpa kaki sebelum diberi perlakuan;
4. Kemudian,
masukkan 4 kecebong tanpa kaki ke dalam 3 botol aqua yang telah diisi air kolam
dan beri label pada keempat botol tersebut (Botol A kontrol) pada masing-masing
botol;
5. Selanjutnya,
potonglah ekor kecebong secara tegak lurus sebanyak 4 kecebong tanpa kaki dan
beri label pada keempat botol tersebut (Botol B, ekor dipotong tegak lurus)
pada masing-masing botol;
6. Setelah
itu, potong pula ekor kecebong secara miring sebanyak 4 kecebong tanpa kaki dan
beri label pada keempat botol tersebut (Botol C, ekor dipotong miring) pada
masing-masing botol;
7. Amatilah
regenerasi ekor setiap kecebong pada botol A,B, dan C selama 4 hari, kemudian
pada hari terakhir ukur kembali pertambahan panjang ekor kecebong tersebut.
VI.
HASIL PRAKTIKUM
KECEBONG
TANPA KAKI
Sebelum pengamatan
No.
|
Perlakuan
Ekor Kecebong
|
Ket
|
|||||
Ekor
utuh (A)
|
dipotong
tegak lurus (B)
|
dipotong
miring (C)
|
|||||
Sampel
|
Ukuran
|
Sampel
|
Ukuran
|
Sampel
|
Ukuran
|
hidup
|
|
1.
|
A1
|
1cm
|
B1
|
1cm
|
C1
|
1cm
|
hidup
|
2.
|
A2
|
0,6cm
|
B2
|
1cm
|
C2
|
0,6cm
|
hidup
|
3.
|
A3
|
1cm
|
B3
|
1cm
|
C3
|
0,6cm
|
hidup
|
4.
|
A4
|
0,7cm
|
B4
|
1cm
|
C4
|
1cm
|
hidup
|
Setelah pengamatan 4 hari
EKOR KECEBONG UTUH (A)
Sampel
|
Ukuran
|
Keterangan
|
A1
|
0,3cm
|
penambahan
ekor, hidup, mulai tampak kaki
|
A2
|
0,4cm
|
penambahan
ekor, hidup, mulai tampak kaki
|
A3
|
0,2cm
|
penambahan
ekor, hidup, mulai tampak kaki
|
A4
|
0,4cm
|
penambahan
ekor, hidup, mulai tampak kaki
|
EKOR KECEBONG DIPOTONG TEGAK LURUS (B)
Sampel
|
Ukuran
|
Keterangan
|
B1
|
0,1cm
|
penambahan
ekor, hidup
|
B2
|
0,2cm
|
penambahan
ekor, sampel mati
|
B3
|
tetap
|
sampel
mati
|
B4
|
0,2cm
|
penambahan
ekor, hidup
|
EKOR KECEBONG DIPOTONG MIRING (C)
Sampel
|
Ukuran
|
Keterangan
|
C1
|
0,1cm
|
sampel
mati
|
C2
|
0,1cm
|
sampel
hidup
|
C3
|
0,2cm
|
sampel
mati
|
C4
|
0,1cm
|
sampel
mati
|
VII. FOTO HASIL PRAKTIKUM
Kecebong kontrol (A)
Kecebong dipotong tegak lurus (B)
Kecebong dipotong miring (C) Kecebong dimasukkan ke dalam
botol
Kecebong sebelum pengamatan 4
hari
Kecebong setelah pengamatan 4 hari
VIII. PEMBAHASAN
Setiap hewan mempunyai
kemampuan hidup yang bervariasi antara makhluk yang satu dengan yang lainnya.
Salah satu contoh adalah regenerasi dari organ. Regenerasi organ dapat
diartikan sebagai kemampuan tubuh suatu organisme untuk menggantikan bagian
tubuh yang rusak baik disengaja maupun yang tidak disengaja (karena kecelakaan)
dengan bagian tubuh yang baru dengan bentuk yang sama persis dengan sebelumnya
atau tidak sama sekali.Kecebong yang tidak bisa mentransfer garam ke dalam sel
menyebabkan tidak bisa menumbuhkan ekor kembali.
Dari hasil pengamatan
yang telah dilakukan terlihat bahwa terjadinya peristiwa regenerasi pada
kecebong yang belum memiliki kaki. Pada keempat keempat botol A (kecebong
dengan ekor utuh), terjadi pertambahan panjang ekor serta mulai tumbuhnya kaki
belakang pada kecebong.
Grafik Penambahan Panjang Ekor Kecebong
Utuh (A)
Pada keempat botol B
(kecebong yang ekornya dipotong tegak lurus), penumbuhan ekor baru terjadi
namun hanya sedikit. Ada pula beberapa kecebong yang mati dikarenakan kecebong
tersebut belum dapat beradaptasi dengan bentuk ekor pada tubuhnya yang baru.
Grafik
Penambahan Panjang Ekor Kecebong dipotong Tegak Lurus
Pada keempat botol C
(kecebong yang ekornya dipotong miring), penumbuhan ekor baru terjadi sedikit,
namun kebanyakan kecebongnya mati.
Grafik Penambahan Panjang Ekor Kecebong
dipotong Miring
IX.
KESIMPULAN
Adapun yang dapat disimpulkan dari
praktikum ini yaitu :
·
Regenerasi adalah kemampuan suatu organisme untuk memperbaiki sel,
jaringan atau bagian tubuh yang hilang, rusak atau mati. Bahkan menjadikan
bagian tubuh menjadi individu baru yang utuh;
·
Pada kecebong yang
telah memiliki kaki dengan kecebong yang belum memiliki kaki akan berbeda
kemampuannya dalam memperbaiki jaringan atau organ yang rusak atau luka;
·
Daya regenerasi pada
kecebong yang telah memiliki kaki akan lambat, sedangkan kecebong yang belum
memiliki kaki akan cepat;
·
Kecebong yang telah
diamati mengalami regenerasi ekor namun sedikit, bahkan adapula kecebong yang
mati;
X. DAFTAR
PUSTAKA
Megaspace007’s.
2010. Regenerasi pada H. Frenatus (Cicak). http://megaspace007.wordpress.com/regenerasi-pada-h-frenatus-cicak/
(Diakses pada Sabtu, 13 Desember 2014 jam 17:00 WIB)
Desa
jangkat. 2011. Regenerasi pada ekor cicak. http://candrasudarlis.blogspot.com/2011/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
(Diakses pada Sabtu, 13 Desember 2014 jam 17:50 WIB)
Biology’s
Update. 2014. Regenerasi Kecebong. http://abadiadelima.blogspot.com/2014/04/regenerasi-kecebong.html?m=1
(Diakses pada Sabtu, 13 Desember 2014 jam 18.00 WIB)
Manshurin.
2012. Regenerasi pada cacing tanah. http://generusjokam.blogspot.com/2012/02/regenerasi-pada-cacing-tanah.html?m=1
(Diakses pada Sabtu, 13 Desember 2014 jam 18:03 WIB)
Langganan:
Postingan (Atom)
Nasib dan Takdir Bukan sebuah Rencana
Perempuan tidak ditakdirkan menjadi penunggu. Tetapi juga pencari Sebab, jika selama hidupmu hanya menanti. Pernahkah kau b...
-
LAPORAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN REGENERASI PADA CICAK DISUSUN OLEH : END...
-
MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM OTOT DAN RANGKA Disusun Oleh : ...
-
LAPORAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN REGENERASI PADA KECEBONG DISUSUN OLEH : ENDAH PU...